Promosi Doktor Pendidikan: Pengembangan Model Pembelajaran ARISE Berbasis Socio Scientific Issue

MediatorLampung-Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung (Unila) menggelar Ujian Terbuka Promosi Doktor Pendidikan di Gedung Aula K FKIP Unila, Kamis pagi, 29 Februari 2024.

Promovendus Khoiriah mempresentasikan hasil penelitiannya secara langsung di hadapan tim penguji yang diketuai Wakil Rektor Bidang Akademik Dr. Eng. Suripto Dwi Yuwono, S.Si., M.T.

Sidang juga dihadiri tim penguji internal yakni Dr. Riswandi, M. Pd., Sekretaris Penguji Prof. Dr. Een Yayah Haenilah, M.Pd., Promotor Prof. Dr. Agus Suyatna, M.Si., Co-Promotor 1 Prof. Dr. Abdurrahman, M.Si., Co-Promotor 2 Dr. Tri Jalmo, M.Si., Penguji 1 Prof. Dr. Sunyono, M.Si., Penguji 2 Dr. Dewi Lwngkana, M.Sc., serta penguji eksternal Prof. Dr. Sarwanto, S.Pd., M.Si., dari Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) yang hadir secara daring.

Promovendus Khoiriah dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar doktor setelah mempresentasikan disertasinya berjudul “Pengembangan Model Pembelajaran ARISE Berbasis Socio Scientific Issue untuk Menstimulasi Scientific Communication Skills”.

Profesi Promovendus adalah seorang guru Biologi di SMPN 32 Bandar Lampung yang aktif sebagai Tim Pengembang Pembelajaran IPA Berbasis Aktivitas dari Kemendikbud serta kontributor buku seri belajar untuk guru pendidikan dasar dan kontributor buku digital suplemen bahan ajar IPA.

Selama menempuh program doktor pendidikan, Promovendus menunjukkan kualitas akademik yang tinggi dengan menghasilkan tujuh HaKI serta lima publikasi ilmiah, di antaranya 1 terindeks Scopus P-3, prosiding seminar web off science, 2 jurnal terindeks Sinta, serta menerbitkan buku yang telah ber-ISBN tahun 2023. Selain itu Promovendus mendapatkan Princes Mahacakri Award tahun 2021 dari pemerintah Thailand.

Dr. Suripto memberikan ucapan selamat dan harapan kepada Promovendus mendorongnya untuk menerapkan ilmunya, serta menjadi teladan bagi guru-guru lain agar tidak lelah dalam menuntut ilmu. [Imam Gunawan]