(Unila): Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) merupakan salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang menarik bagi mahasiswa-mahasiswi di Indonesia karena memberikan pengalaman berharga dalam pelaksanaannya.
Salah satu peserta program ini adalah Nitya Salsabila, mahasiswi Universitas Lampung (Unila) dari Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) angkatan 2021. Nitya menemukan berbagai pengalaman berharga melalui program PMM di Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Keinginan Nitya untuk mengikuti PMM batch empat muncul karena ia ingin mencoba hal baru dengan mengikuti perkuliahan di kampus lain.
“Hal yang membuat saya tertarik untuk terjun ke PMM adalah keinginan bertemu banyak teman dari berbagai pulau dan mendapatkan pengalaman kuliah di dua universitas berbeda,” ujarnya ketika diwawancara via WhatsApp, Sabtu, 8 Juni 2024.
Selama menjalani program PMM, salah satu tantangan yang dihadapi Nitya yakni perasaan rindu dengan keluarga dan teman-teman di Unila.
“Ketika kangen, hal yang bisa aku lakukan hanya menghubungi keluarga dan teman di Unila lewat WhatsApp. Perasaan tersebut sedikit terobati karena di sini ramai teman-teman lain yang juga mengikuti program PMM,” ungkap Nitya.
Menurutnya, PMM merupakan kegiatan sangat berkesan karena ia bisa mengenal banyak teman dari berbagai daerah dengan latar belakang berbeda. Ia juga mampu menambah wawasan mengenai budaya selain daerah asalnya, yakni Provinsi Lampung.
Nitya merasa program PMM sangat bermanfaat. Oleh karena itu, ia berharap program ini tetap ada di tahun-tahun mendatang dan mengajak adik-adik tingkat serta teman-teman yang belum sempat mengikuti PMM untuk mencoba mendaftar pada batch selanjutnya.
“Sebagai peserta PMM, saya ingin mengucapkan terima kasih atas kesempatan luar biasa ini. Dengan penuh rasa syukur dan semangat, saya siap menerapkan ilmu yang kami peroleh dan berkontribusi positif bagi masyarakat,” pungkas Nitya. [Magang_Andreas Angga]